Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 adalah survei pengeluaran konsumsi rumah tangga di daerah perkotaan (urban area) dan pedesaan (rural area) untuk mendapatkan pola konsumsi masyarakat sebagai bahan penyusunan diagram timbang dan paket komoditas yang baru dalam penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK). IHK merupakan salah satu data strategis Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperlukan sebagai dasar penentuan kebijakan Pemerintah. Persentase perubahan IHK atau yang lebih dikenal dengan istilah tingkat inflasi/deflasi merupakan indikator ekonomi penting yang kualitas datanya perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu.
SBH 2022 bertujuan untuk menghasilkan paket komoditas dan diagram timbang terbaru dalam penghitungan IHK. Pelaksanaan SBH 2022 menggunakan sampel rumah tangga yang independen setiap triwulan selama tahun 2022. Rumah tangga mencatat pengeluaran konsumsi bukan makanan setiap bulan, sedangkan konsumsi makanan dicatat setiap hari selama seminggu pada bulan terakhir setiap triwulan.
Pada SBH 2022 ini mencakup sebanyak 154 Kabupaten/Kota di Seluruh Indonesia, sementara di Provinsi Sulawesi Utara terdapat 4 Kabupaten/kota yang terpilih sebagai sampel yaitu Kota Manado, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Minahasa Selatan. Sampai dengan artikel ini diterbitkan di Minahasa Selatan sudah melakukan pencacahan selama 6 bulan, yang saat ini sedang melakukan pencacahan SBH Bulan ketiga triwulan kedua.
Pada pencacahan SBH2022 BPS Kabupaten Minahasa Selatan melibatkan sebanyak 44 Mitra Statistik dan 22 Pegawai BPS Minahasa Selatan yang mengcover pencacahan 44 BS dengan total sampel pencacahan rumah tangga sebanyak 440. Pada triwulan 2 bulan ketiga ini instrumen pecacahannya yaitu dilakukan pencacahan terhadap pengeluaran non makanan selama satu bulan dan pengeluaran konsumsi dalam satu minggu.
Data yang akan dihasilkan dari SBH2022 ini nantinya akan digunakan sebagai salah satu dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah. Untuk mencapai kebijakan yang tepat sasaran diperlukan data yang berkualitas, maka mari torang warga Indonesia, khususnya warga Kabupaten Minahasa Selatan mari kawal pelaksanaan SBH2022.
“Data itu mahal, tetapi membangun tanpa data jauh lebih mahal.”